Sabtu, 16 Mei 2009

Alat Ukur Kapasitas Paru-Paru

ABSTRAK

Riswanti, Puji. 2008. Alat Ukur Kapasitas Paru-Paru. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Heru Wahyu Herwanto, S.T., M.Kom., (II) Mokh. Sholihul Hadi, S.T.

Kata kunci: Ultrasonik, kapasitas, ATMega16.


Alat ukur kapasitas paru-paru yang ada masih jarang dipakai secara luas pada instansi medis. Keterbatasan rumah sakit dalam hal biaya untuk membeli alat ukur kapasitas paru-paru menyebabkan rumah sakit atau klinik akan mengalami kesulitan dalam mendiagnosa penyakit pernapasan. Hanya rumah sakit kelas satu yang berada di kota-kota besar saja yang mungkin dapat membeli alat ukur ini. Hasil keluaran spirometer (alat ukur kapasitas paru-paru) yang sudah ada hanya berupa grafik.
Sensor yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah sensor ultrasonik jenis ping. Sensor Ping adalah sensor yang berupa modul siap pakai lengkap dengan pengirim dan penerima sinyal. Prinsip kerja dari sensor mengukur jarak objek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonik (40 kHz) selama t (200 ms) kemudian menunggu pantulannya. Sensor ping memancarkan gelombang ultrasonik sesuai dengan input kontrol dari pin SIG. Gelombang ultrasonik ini melalui udara dengan kecepatan kurang lebih 344 meter per detik., mengenai objek dan memantul kembali ke modul ping. Kontrol utama yang digunakan pada alat ini adalah mikrokontroler ATMega 16. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Bahasa C. Data yang dihasilkan dari sensor ultrasonik diolah oleh mikrokontroler ATmega16, kemudian hasil pengolahan ditampilkan pada LCD dalam bentuk angka.
Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa pembacaan dari sensor utrasonik memiliki penyimpangan (error) rata-rata 1,08%. Untuk tampilan pada LCD terukur hasil dari kapasitas paru-paru sesuai dengan yang direncanakan, yaitu sesuai dengan kondisi normal kapasitas paru-paru pada orang dewasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

​​​​​​​​​​